Bagaimana menghilangkan trauma di masa lalu?


Dan :
HIDUP BAHAGIA DIMULAI DARI PERSPEKTIF

TENTANG WAKTU

Manusia memiliki tiga dimensi kehidupan: masa lalu, masa depan

dan sekarang ini. Masa lalu memang sudah terjadi, namun

memberati kehidupan masa kini. Masa depan tidak bisa

diperkirakan, namun menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan.

Sekarang ini, masa kini adalah satu-satunya saat yang ada

dalam kendali kita sepenuhnya. Jika kita mencoba hidup dalam

ketiga masa itu, atau dalam dua masa itu maka kita tidak akan

pernah bisa mencapai kebahagiaan. Kemampuan manusia

hanyalah hidup pada satu saat saja, yaitu: masa kini.

Membawa masa lalu ke dalam kekinian pasti membebani

langkah kita. Sakit hati, trauma dan kenangan buruk membuat

kita tidak berani mencoba. Bayangan kesakitan, dijahui, dan

penghinaan terlalu kuat untuk dilawan. Sebaliknya, dengan

membawa masa depan ke dalam hidup saat ini memunculkan

ketakutan, keraguan dan ketidakpastian. Masa depan masih

belum terjadi sementara masa lalu tidak dapat dirubah.

Keduanya diluar kuasa kita. Tidak ada sesuatu pun yang dapat

kita lakukan, tidak sama sekali !

Berbeda dengan masa kini. Waktu ada dalam kekuasaan kita

sepenuhnya. Kita bebas melakukan apa yang kita inginkan.

Makan, minum, tidur, berkaraoke ria bersama teman-teman,

main game, facebookan, kerja dan memikirkan masa lalu atau

masa depan. Kemana sisa hidup ini akan kita arahkan

sepenuhnya dalam kendali kita. Kita adalah raja atas hidup

kita, untuk saat ini !

Resep kebahagian Dale Carnegie adalah hidup dalam

perspektif waktu terbatas, dalam satu dimensi waktu saja.

Yaitu masa kini, hari ini, detik ini !

Apakah anda pernah mendengar nama Sir William

Osler ? Bukan orang terkenal ? Gak sebeken Justin Bieber….

namun ada kisah menarik dari orang ini.

Dalam musim semi tahun 1871, seorang pemuda mengambil

buku dan mulai membaca. Ia membaca serangkaian kata-kata

yang jumlahnya 21 suku kata. Kata-kata tersebut mempunyai

pengaruh yang besar dan mendalam bagi masa depannya.

Dialah William Osler, seorang mahasiswa kedokteran dari

Montreal General Hospital. Ia merasa sedih dan kuatir jangan-

jangan tidak bisa lulus ujian akhir. Ia sedih karena tidak tahu

apa yang harus dilakukan, ke mana harus pergi, bagaimana

membuka praktek, dan bagaimana mencari nafkah untuk hidup.

Dua puluh satu suku kata yang dibacanya pada tahun 1871

tersebut menolong dia hingga jadi seorang dokter yang paling

masyhur di dalam generasinya. Ia jadi Regius Profesor of

Medicine di Oxford. Pangkat ini merupakan pangkat

kedokteran tertinggi yang dianugerahkan oleh kerajaan Inggris

sebagai suatu kehormatan. Ia diberi gelar bangsawan oleh raja

Inggris. Ketika ia meninggal dunia, untuk menuliskan riwayat

hidupnya, diperlukan dua jilid buku besar berisi 1466 halaman.

Dan buku biografi yang ditulis oleh Harvey Cushing ini

mendapatkan Hadiah Pultizer, penghargaan bergengsi untuk

sebuah buku berkualitas. Dia menulis sebuah buku berjudul

“Prinsip-Prinsip dan Praktek Kedokteran” yang dipakai

menjadi buku wajib mahasiswa kedokteran hingga saat ini.

Dialah salah satu dari “Big Four” John Hopkins Hospital dan

founding father dari sekolah kedokteran yang paling terkenal

di dunia, dengan nama “Johns Hopkins School of Medicine.”

Dua puluh satu suku kata yang dibacanya pada musim semi

tahun 1871 adalah kata-kata dari Thomas Carlyle yang

menolong dia mengarahkan hidupnya menuju kepada hidup

yang bebas dari kesedihan hati serta kekuatiran. Bnyinya

sebagai berikut, “ Our main business is not to see what

lies dimly at a distance, but to do what lies clearly

at hand. ” Terjemahan Indonesianya, “Tindakan utama yang

harus kita kerjakan bukanlah melihat apa yang terletak

samar-samar di kejauhan, melainkan melaksanakan apa yang

kelihatan dengan jelas di depan mata.”

Rahasia keberhasilan Sir William Osler adalah cara hidupnya,

yaitu hidup dalam “jangka waktu terbatas.” Apa maksudnya ?

Pada suatu malam di musim semi yang indah, pada waktu

bunga-bunga tulip sedang berkembang di kampus, Sir William

Osler berbicara di depan mahasiswa Yale University:

“…Tutuplah rapat-rapat pintu besi masa lalu, yaitu hari

kemarin yang sudah mati. Kemudian pijatlah tombol-tombolnya

yang lain. Masa depan, hari esok yang belum lahir, harus anda

tutup dengan pintu besi juga. Kini Saudara selamat –selamat

untuk hari ini!…Tutuplah masa lalu! Biarkan masa lalu yang telah

mati itu mengubur dirinya…. Singkirkan hari-hari kemarin yang

menjerumuskan ke kematian …. Beban hari esok, ditambah

beban hari kemarin, memberatkan beban hari ini, sehingga hari

ini tidak bisa berdiri tegak karena beban yang ditanggungnya

terlalu berat. Tutuplah masa depan serapat mungkin. Serapat

Anda menutup masa lampau… Masa depan adalah hari ini.

Tidak ada hari esok. Hari penyelamatan manusia adalah

sekarang. Pemborosan energi, penderitaan mental,

kegelisahan dan kesedihan hati akan menyertai orang yang

kuatir akan masa depannya…. Oleh karena itu tutuplah rapat

– rapat gerbang depan dan gerbang.

semoga trauma nya bisa hilang 🙂



Jawaban diatas bagus bukan ? Jika bagus jangan lupa tulis komentarmu dibawah ini.

Leave a Comment