Peninggalan Kerajaan Gowa dan Tallo antara lain:
- Benteng Somba Opu
- Istana Balla Lompoa
- Benteng Ford Rotterdam
- Masjid Katangka
- Masjid Jongaya (Babul Firdaus)
- Masjid Jami ‘Nurul Mu’minin
- Kompleks Makam Katangka
- Batu Pallantikang (Batu Pelantikan)
- Makam Syekh Yusuf Tajul Khalwati
Pembahasan
Kerajaan Gowa dan Tallo adalah dua kerajaan yang terletak di daerah Indonesia bagian timur, tepatnya Sulawesi Selatan. Kedua kerajaan tersebut merupakan kerajaan Islam yang ditandai raja kedua kerajaan yang memeluk Islam, yaitu di tahun 1605, Daeng Manrabia yang merupakan raja dari Kerajaan Gowa dan Karaeng Matoaya yang merupakan raja dari Kerajaan Tallo. Hal ini kemudian membuat keduanya menyatukan wilayah dengan Daeng Manrabia yang menjabat sebagai raja, sedangkan Karaeng Matoaya menjabat sebagai seorang perdana menteri. Raja Daeng Manrabia kemudian berubah nama menjadi Sultan Alauddin dan Karaeng Matoaya berubah nama menjadi Sultan Abdullah.
Cerita dan jejak sejarah Kerajaan Gowa dan Tallo dapat diketahui dari peninggalan-peninggalannya, antara lain:
- Benteng Sompa Opu
Benteng Somba Opu merupakan salah satu benteng yang dibangun di abad ke-16 pada masa Kesultanan Gowa yang berada di bawah kepemimpinan Raja Gowa ke-9, yaitu Daeng Matanre Karaeng Tumapa’risi ‘Kallonna pada abad ke-16. Benteng ini digunakan sebagai pelabuhan dan pusat perdagangan rempah-rempah bagi para pedagang yang berasal dari Asia dan Eropa.
- Istana Balla Lompoa
Istana Balla Lompoa merupakan peninggalan dari Kerajaan Gowa Tallo yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-3 yaitu I Mangimangi Daeng Matutu Karaeng Bonionompo, Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin Tumenangari Sungguminasa.
- Benteng Ford Rotterdam
Benteng Ford Rotterdam atau yang lebih dikenal dengan nama Benteng Ujung Pandang merupakan benteng peninggalan kerajaan Gowa Tallo yang dibangun pertama kali pada tahun 1545 M oleh Raja Gowa ke-9 Gowa, yaitu Raja Manringau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi ‘Kallona.
- Masjid Katangka
Masjid peninggalan kerajaan Gowa Tallo yang dibangun kurang lebih pada tahun 1603. Dinamakan Katangka karena bahan dasar pembuatan masjid ini berasal dari pohon Katangka. Masjid yang dikenal sebagai Masjid Al-Hilal merupakan salah satu masjid tertua di Sulawesi Selatan
- Masjid Jongaya (Babul Firdaus)
Masjid yang lebih dikenal sebagai Masjid Babul Firdaus merupakan masjid yang dibangun oleh Raja Gowa ke-34, yaitu Imakkulau Daeng Serang Karaeng Lembang Parang Sultan Husain Tumenanga ri Bundu’na di tahun 1314 Hijriah pada saat perayaan ulang tahun Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam.
- Masjid Jami ‘Nurul Mu’minin
Merupakan masjid peninggalan dari Kerajaan Gowa dan Tallo yang didirikan untuk membantu orang-orang yang tidak dapat beribadah ke masjid Jongayya karena lokasinya yang sangat jauh dengan tempat tinggal mereka.
- Kompleks Makam Katangka
Kompleks pemakaman ini terletak di lingkungan Masjid Katangka yang merupaka arean pemakaman bagi keluarga dan keturunan raja-raja Gowa.
- Batu Pallantikang (Batu Pelantikan)
Batu Pallantikang merupakan batu andesit yang terletak di antara batu kapur yang dianggap sebagai keberuntungan karena orang-orang meyakini bahwa batu ini berasal dari surga.
- Makam Syekh Yusuf Tajul Khalwati
Syekh Yusuf merupakan orang yang memiliki pengaruh besar di masyarakat Gowa dan Tallo di masa penjajahan. Syekh Yusuf Tajul Khalwati yang lebih dikenal sebagai Syekh Yusuf Almaqassari Al-Bantani merupakan seorang ilmuwan hebat yang saat kelahirannya diberi nama Muhammad Yusuf oleh Sultan Alauddin.
Pelajari lebih lanjut
1. Materi tentang Kerajaan Gowa Tallo brainly.co.id/tugas/162602, brainly.co.id/tugas/1865308, brainly.co.id/tugas/2719021
——————————–
Detil Jawaban
Kelas : X SMA
Mapel : Sejarah
Bab : Zaman Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Kode kategori : 10.3.5
#TingkatkanPrestasimu
Jika kamu ingin mencari jawaban lainya, kamu bisa membuka beberapa postingan yang mungkin akan kamu butuhkan ketika menemui soal soal yang kamu kerjakan.