Mengapa partai politik di indonesia sering mengalami perpecahan ?

Halo selamat datang di website wikitanic.com. Webite ini berisi beberapa kumpulan informasi soal dan jawaban. Jika kamu ingin menemukan jawaban yang kamu cari, mungkin artikel dibawah ini bisa membantu permasalahan kamu


Partai politik sebagai
organisasi mem­pertaruhkan idealisme politik dan pamrih elite politik.
Partai politik tak sekadar lambang, slogan, bendera, dan lagu. Partai
politik mengartikan tran­sak­si kepentingan berdalih mengusung
pan­ji-panji demokrasi. Kita me­nge­nang kesejarahan partai politik di
Indo­nesia mengandung babakbabak per­pe­cahan dan pembubaran.
 
Partai politik terus ada di
kega­ma­ngan misi demokratisasi. Partai politik di masa lalu melawan
kolonialisme. Peran pun berganti saat demokrasi dijalankan secara
manipulatif demi perebutan kekuasaan dan meraup laba. Partai politik
bersalin peran dan menumpuk dusta di jalan demokrasi. H.O.S.
Tjokroaminoto, Tjipto Ma­ngoen­koesoemo, Mohammad Hatta, Agus Salim,
Soekarno, Sutan Sjahrir, dan Soetomo adalah tokoh-tokoh berpartai
politik. Mereka mendirikan partai politik di masa kolonialisme dengan
pelbagai pamrih. Episode 1920-an mencatat gairah berpartai politik meski
penguasa kolonial mela­ku­kan tindakan represif terhadap PKI dan
tokoh-tokoh pergerakan politik. Mohammad Hatta dan Perhimpunan Indonesia
di Belanda menghendaki pembentukan partai politik radikal untuk melawan
arogansi kolonial. Para tokoh pergerakan berkumpul bersama Soekarno
untuk mengurusi perkara-perkara genting. Kehendak Hatta ditanggapi
Soekarno, Sartono, Sudjadi, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Anwari. Mereka
pun mengumumkan pendirian Partai Nasional Indonesia (1927). Partai
politik telah berdiri meski tak merealisasikan semua kehendak Hatta.
Soekarno justru muncul sebagai ikon PNI.




Jika kamu ingin mencari jawaban lainya, kamu bisa membuka beberapa postingan yang mungkin akan kamu butuhkan ketika menemui soal soal yang kamu kerjakan.

Leave a Comment